NGAJI SEQUAT KULTUM SERI : LARANGAN BERSIKAP SOMBONG DAN RIYA
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ،
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ
Teman-teman Ngaji Sequat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan kultum berjudul “Larangan
Sombong dan Riya”.
Teman-teman Ngaji Sequat semuanya
Sombong dan riya merupakan sama-sama penyakit hati
yang tentunya tidak disukai oleh Allah Swt. Teman-teman tahu
tidak apa perbedaan sombong dan riya?
Perbedaan sombong dan riya hanya dari segi pengertiannya
saja. Sombong itu teman-teman lebih cenderung sikap seseorang yang
merasa dirinya paling sempurna dan menganggap orang lain rendah di matanya.
Sedangkan riya merupakan sikap yang merasa senang
cenderung berlebihan dalam mendapatkan pujian, serta merasa pamer atas apa yang
telah dia punya. Tapi yang jelas, kedua itu sama-sama penyakit hati. Dan
keduanya tentu amat berbahaya jika tidak segera kita hilangkan, serta amat
buruk lantaran tidak disukai oleh Allah Swt. terutama sombong.
Dalam sejarah atau kisah Nabi
Adam as, kita dapat mengetahui bagaimana
Iblis dikeluarkan dari surga
akibat sikapnya yang sombong lantaran tak mau menuruti perintah Allah Swt untuk
bersujud kepada Adam as. Dari situ, kita seharusnya sudah amat tahu dan jelas,
bahwa sejatinya sebagai hamba Allah tak patutlah kita merasa berbangga diri dan
bersikap sombong. Apalah guna kita bersikap sombong, tak patut juga, karena
kita hanyalah kecil di mata Allah Swt dibandingkan seluruh alam semesta yang
telah Dia ciptakan.
Teman-teman Ngaji Sequat yang
dirahmati Allah,
Allah Swt pun juga sudah dengan tegas
menyatakan sikap-Nya dengan orang atau hamba-Nya yang sombong. Allah Swt
berfirman dalam Q. S. Al-A’raf [7]:146,
Aku
akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa
alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.
Dan dalam salah satu hadits qudsi
Rasulullah Saw bersabda:
Kesombongan itu adalah kain selendang-Ku dan kebesaran itu kain sarung-Ku. Barangsiapa melawan Aku pada salah satu dari keduanya, niscaya Aku melemparkannya ke dalam neraka Jahannam. (Hadis Qudsi)
Teman-teman Ngaji Sequat yang
dirahmati Allah,
Menurut Al-Ghazali,
kesombongan adalah suatu sifat di dalam jiwa yang tumbuh dari penglihatan
nafsu. Sifat ini
bermula dari virus hati yang menganggap dirinya paling mulia dan terhormat.
Sedangkan orang lain dalam pandangannya adalah hina dan tercela. Maka sikap
sombongnya ini hampir sama seperti sikap iblis yang tak mau bersujud pada Adam ketika Allah
memerintahkan mereka, dan mengatakan:
… Aku lebih baik dari padanya (Adam). Aku Engkau ciptakan dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah (Q.S. Shad: 76).[1]
Teman-teman Ngaji Sequat yang
dirahmati Allah,
Hakikat sombong
menurut Al-Ghazali, adalah apabila seseorang memandang dirinya lebih unggul
daripada orang lain dalam segi kesempurnaan sifat. Sesungguhnya sifat ini
menyebabkan kehinaan dan kegoyahan akidah. Sedangkan Riya, seperti yang sudah
dijelaskan di atas, riya merupakan derivasi dari kata ra a yang artinya
melihat, lalu araa yang artinya memperlihatkan dan ru’yah
(melihat). Inti
konsep riya adalah mencari muka, atau kedudukan di hati manusia, dengan
mempertunjukkan hal-hal yang baik. Agar tidak disalahfahami, persoalan riya tidak terletak pada
persoalan mendapatkan kedudukan itu sendiri, atau melakukan perbuatan baik itu
sendiri, melainkan terletak pada adanya motif halus terselubung untuk
mencari kedudukan dalam melakukan suatu perbuatan.
Seorang nabi adalah orang yang terpandang di penjuru dunia, namun beliau tidaklah riya, karena beliau tidak mengejar status terpandang selama hidupnya. Seluruh kehidupannya diperuntukkan hanya untuk pengabdian kepada Allah. Kemasyhuran beliau merupakan kemasyhuran sebagai buah anugrah Allah atas pengabdiannya.
Teman-teman Ngaji Sequat yang
dirahmati Allah,
Demikianlah penjelasan mengenai sombong dan juga riya. Semoga kita senantiasa menjaga hati
ini dari penyakit-penyakit hati tersebut, supaya kita menjadi hamba-Nya yang
taqwa.
Demikian kultum dari saya,
wassalamu’alaikum wr. wb.
SUMBER MATERI:
https://sdit.alhasanah.sch.id/pengetahuan-umum/tentang-larangan-sombong-dan-riya/ dengan pengubahan seperlunya.
Komentar
Posting Komentar